Selasa, 25 Maret 2014

Contoh Pidato singkat tentang Narkoba.


Assalamu•alaikum Wr Wb.

 

terhormat kepala sekolah
Yang saya hormati Bapak/Ibu Guru serta staf Tata Usaha dan Tamu undangan yang telah hadir

Serta teman-teman yang saya cintai.


Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat-Nya sehingga kita dapat berkumpul disini dan pada hari ini saya akan menyampaikan pidato tentang Narkoba.

 

Shalawat dan salam kita sanjungkan ke haribaan junjungan besar kita, nabi agung, nabi mulia, nabi Muhammad Saw. Dialah sebagai seorang pendobrak dekadensi moral manusia. Melalui jerih payah, pengorbanan, dan perjuangan beliaulah, kita dapat terbebas dari kekufuran, kejahiliyahan dan kehinaan. Demikian halnya, semoga shalawat dan salam tetap tercurahkan untuk keluarganya, para sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Di Indonesia jumlah pengguna narkoba begitu besar, karena lemahnya penegakan hukum diIndonesia para pengedar internasional dapat bekerja sama dengan warga negara Indonesiadan memperoleh keuntungan yang besar. Penyalahgunaan Narkotika dan zat aditif lainnya itutentu membawa dampak yang luas dan kompleks. Sebagai dampaknya antara lain perubahanperilaku, gangguan kesehatan, menurunnya produktivitas kerja secara drastis, kriminalitasdan tindak kekerasan lainnya.

Penyalahgunaan narkoba dapat dicegah melalui program-program diantaranya mengikutikegiatan-kegiatan sosial, tidak bergaul dengan pengguna atau pengedar narkoba, tidak mudahterpengaruh ajakan atau rayuan untuk menggunakan narkoba. Pengguna narkoba biasanyalebih didominasi oleh para remaja dan anak sekolah.

Sekolah juga memberikan penyuluhan kepada para siswa tentang bahaya dan akibat daripenyalahgunaan narkoba melalui Guru BP, diskusi yang melibatkan para siswa dalamperencanaan untuk intervensi dan pencegahan penyalahgunaan narkoba di sekolah. Program lain yang cukup penting adalah program waspada Narkotika dengan cara mengenali ciri-cirisiswa yang menggunakan narkoba, mewaspadai adanya tamu yang tak dikenal atau pengedar,melakukan razia dadakan.

Biasanya pengedar maupun pemakai di sekolahh telah paham betul program-programdisekolah untuk pencegahan pengguna atau pemakai disekolah, mereke tentu sajamengantisipasinya dengan sebaik yang mereka bisa. Sepintar apapun kiat mereka, ibaratsepandai-pandai tupai melompat, akhirnya jatuh juga. Jurus-jurus jitu menghindari deteksisekolah memang mereka kuasai, tapi mengingat sifat narkoba yang adiktif dan menutut dosisyang lebih tinggi maka disiplin cara aman akan terkuak juga.


Untuk itu marilah kita hindari dan jauhi serta ikut memberantas penggunaan narkoba.Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan apabila ada kesalahan dalam bertutur kata,saya mohon maaf. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih dan saya akhiri.

Filum Nemanthelminthes


BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

Nemathelminthes umumnya cacing yg hidupnya parasit dan merugikan manusia. Pada umumnya  merugikan, sebab parasit pada manusia maupun hewan, dan sampai sekarangpun belum ada satu pakar yang menemukan sisi positif yang ditimbulkan oleh cacing Nemathelminthes ini. Nemathelminthes (cacing giling) merupakan jenis cacing yang hidupnya menyerap sari-sari makanan dari inangnya jadi cacing ii sangatlah berbahaya karena merupakan parasit.

Sering disebut cacing perut atau cacing usus atau cacing gelang. Parasit pada usus halus manusia, hewan yang memiliki tubuh simetris bilateral dengan saluran pencernaan yang baik namun tidak ada sistem peredaran darah. Contoh cacing gilik.

Tubuhnya terdiri atas 3 lapisan (triploblastik), yaitu lapisan luar (ektoderm), lapisan tengah (mesoderm), dan lapisan dalam (endoderm). Pada lapisan luar tubuhnya dilapisi oleh lapisan lilin atau kutikula. Rongga yang terdapat pada tubuhnya merupakan rongga semu atau tidak sejati (pseudoselomata). Cacing ini memiliki simetri tubuh bilateral. Cacing ini bersifat dioesius, yaitu cacing jantan dan cacing betina. Nemathelminthes memiliki sistem pencernaan yang sempurna, saluran pencernaan memanjang dari mulut sampai ke anus dan cacing ini belum memiliki sistem peredaran darah.


B.     Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan kami angkat dalam penulisan makalah adalah sebagai berikut :

1.     Apa itu Nemathelminthes?

2.     Bagaimanakah cirri-ciri nemthelminthes itu?

3.     Bagaimankah Struktur tubuh nemthelminthes?

4.     Bagaimanakah system Perkembang biakan Nemathelminthes?

5.     Bagaimankah Klasifikasi Nemathelminthes!

6.     Jelaskan Fisiology dari pembagian nemathelminthes!

 

C.    Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan yang akan kami angkat dalam penulisan makalah adalah sebagai berikut :

1.     Untuk mengetahui Apa itu Nemathelminthes!

2.     Untuk memahami  ciri-ciri nemthelminthes itu!

3.     Untuk mengetahui Bagaimankah Struktur tubuh nemthelminthes!

4.     Untuk mengetahui Bagaimanakah system Perkembang biakan Nemathelminthes!

5.     Untuk mengetahui Klasifikasi Nemathelminthes!

6.     Untuk memahami Fisiology dari pembagian nemathelminthes!

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    Pengertian Nemathelminthes

Nemathelminthes (dalam bahasa yunani, nema= benang, helminthes= cacing) disebut sebagai cacing gilig karena tubuhnya berbentuk bulat panjang atau seperti benang. Nemathelminthes sudah memiliki rongga tubuh meskipun bukan rongga tubuh sejati.

Cacing dewasa memiliki pseudocoelom (tabung dalam tabung), sebuah ruang tertutup yang berisi cairan berfungsi sebagai rangka hidrostatik, membantu dalam peredaran dan penyebaran sari makanan. Oleh karena memiliki rongga tubuh semu, Nemathelminthes disebut sebagai hewan Pseudoselomata.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzQTj9T6e3cp_rGjsqpCwndnbyIXYizzKkvJmZ-PQ-0VlGdCIT5ay7ecOscLACFCzGdnXOEppE-u_beW07Bj-Zqkg80BLyam8xaUfGhSHqtNoejmFKUxQgkkUDeV57uFVQ6K4aDu9Cicg/s200/nema+1.jpeg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvHoBAQjBmGEZbBhM2VtsjAk5UUSttakiArG34h2r97YZNoH5lT3YB8BRXs7dqgMQ4UwXrnmzspyDbQkr62FOdy4RJ984qFmCtTrT0ftTiTVsLYzFTnfqn4-JuQslWN7pZ18VqRZuq6XI/s1600/nmea+2.jpeg

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Filum Nemathelminthes terdiri dari bebrapa ratus ribu spesies, kebanyakan hidup bebas meskipun beberapa ada yang parasit. Nematoda kurang dalam sistem peredaran darah namun memiliki sistem pencernaan yang berkembang dengan baik.

B.  Ciri-ciri Nemathelminthes

Ciri-ciri cacing Nemathelminthes antara lain:

1.     Bilateral simetris, memiliki tiga lapisan sel dengan coelom (pseudocoelom), tubuhnya bulat memanjang, tidak memiliki appendage atau proboscis.

2.  Tubuh ditutupi oleh kutikula dan tidak bersilia.

3.  Alat pencernaan komplit dan permanen berupa saluran lurus dengan mulut di bagian anterior dan anus di daerah posterior.

4.  Dinding tubuh memiliki serabut otot longitudinal.

5.  Tidak memiliki rangka, sistem respirasi, dan sistem peredaran darah 6. Sistem ekskresi sederhana berupa sel Renette atau sistem H dengan lubang ekskresi yang terletak di bawah mulut. Respirasi secara difusi di seluruh permukaan tubuh.

6.  Cincin saraf yang mengelilingi esophagus merupakan pusat sistem saraf, yang dihubungkan oleh 6 tali saraf longitudinal ke arah anterior dan posterior. 8. Alat reproduksi jantan dan betina terpisah (berumah dua), jantan lebih kecil dibandingkan dengan betina, fertilisasi internal, telur memiliki pembungkus kitin, “larva” mengalami beberapa kali pergantian kulit (molt), tidak mengalami reproduksi aseksual.

7.  Hidup di perairan tawar, parairan latu, di tanah, dan sebagai parasit di tubuh.

Nemathelminthes memiliki rongga tubuh yang terbentuk ketika ektodermis membentuk mesodermis, tetapi belum memiliki mesenterium untuk menggantungkan visceral serta tidak memiliki lapisan otot yang mengelilingi saluran pencernaan (usus). Hewan berongga seperti itu sekarang dimasukkan ke dalam Aschelminthes. Akan tetapi nama Nemathelminthes lebih sering digunakan karena hanya satu kelompok besar yaitu Nematoda yang dianggap sukses mewakili Pseudocoelomata.

C.    Struktur Tubuh Nemathelminthes

Nemathelminthes umumnya berukuran mikroskopis, meskipun ada yang panjang nya sampai 1 meter. Individu betina berukuran lebih besar daripada individu jantan. Tubuh berbentuk bulat panjang atau seperti benang dengan ujung-ujung yang meruncing.

 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEim5GreTi1yY_ToYD6_aDYeOQHW1GYJ6SELlw-DluVZrLaJWkr7wO4aYHhrEuKbcKP4DNegg5O22EZu_qWg7OZkVzVMY1kctCgADmChFowrv-MMeg2ViKgm6AmlrEdM85EikHTvws70FJg/s200/nema+3.jpeg

Permukaan tubuh Nemathelminthes dilapisi kutikula untuk melindungi diri. Kutikula ini lebih kuat pada cacing parasit yang hidup di inang daripada yang hidup bebas. Kutikula berfungsi untuk melindungi dari dari enzim pencernaan inang.

Nemathelminthes memiliki sistem pencenaan yang lengkap terdiri dari mulut, faring, usus, dan anus. Mulut terdapat pada ujung anterior, sedangkan anus terdapat pada ujung posterior. Beberapa Nemathelminthes memiliki kait pada mulutnya.Nemathelminthes tidak memiliki pembuluh darah. Makanan diedarkan ke seluruh tubuh melalui cairan pada

Dikatakan Pseudoselom karena Nemathelminthes tidak memiliki sistem respirasi, pernapasan dilakukan secara difusi melalui permukaan tubuh. Organ reproduksi jantan dan betina terpisah dalam individu berbeda.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDCbgoDWgCoVi7WaH9oWboPnedOQL4OSCK6cSOMtatLlkX1A3enW4XVfe_rQ1unUC1N39fV0MXpd1Y_BGsnl3BPBBP5o1-kjteetkUk0o627puaFUG6OvdKNyAZ8bu-akG1GDVQ3U8fDI/s320/nmasthelm+4.jpeg

Nemathelminthes hidup bebas atau parasit pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Nemathelminthes yang hidup bebas berperan sebagai pengurai sampah organik, sedangkan yang parasit memperoleh makanan berupa sari makanan dan darah dari tubuh inangnya. Habitat cacing ini berada di tanah becek dan di dasar perairan tawar atau laut. Nemathelminthes parasit hidup dalam inangnya.

D.    Perkembang Biakan

   Nemathelminthes umumnya melakukan reproduksi secara seksual. Sistem reproduksi bersifat gonokoris, yaitu organ kelamin jantan dan betina terpisah pada individu yang berbeda. Fertilisasi terjadi secara internal. Telur hasil fertilisasi dapat membentuk kista dan kista dapat bertahan hidup pada lingkungan yang tidak menguntungkan.

Alat kelamin terpisah, cacing betina lebih besar dari cacing jantan dan yang jantan mempunyai ujung berkait. Gonad berhubungan dengan saluran alat kelamin, dan telur dilapisi oleh kulit yang terbuat dari kitin. Hewan ini tidak berkembangbiak secara aseksual.

 

 

 

E.     Klasifikasi

Nemathelminthes dibagi menjadi dua kelas, yaitu Nematoda dan Nematophora. Pada uraian berikut akan dibahas beberapa spesies dari nematoda yang merupakan parasit bagi manusia.

1.     Ascaris lumbricoides (cacing perut)

Ascaris adalah salah satu contoh cacing gilig parasit, tidak punya segmentasi tubuh dan memiliki dinding luar yang halus, bergerak dengan gerakan seperti cambuk. Cacing ini hidup di dalam usus halus manusia sehingga sering kali disebut cacing perut.

Ascaris lumbricoides merupakan hewan dioseus, yaitu hewan dengan jenis kelamin berbeda, bukan hemafrodit. Ascaris lumbricoides hanya berkembang biak secara seksual. Ascaris lumbricoides jantan memiliki sepasang alat berbentuk kait yang menyembul dari anus disebut spikula. Spikula berfungsi untuk membuka pori kelamin cacing bretina dan memindahkan sperma saat kawin.

Infeksi cacing ini menyebabkan penyakit askariasis atau cacingan, umumnya pada anak-anak. Infeksi ini terjadi pada saat mengkonsumsi makanan atau minuman yang tercemar telur ascaris. Cacing dewasa menghasilkan telur-telur yang akan matang di tanah, saat telur in tertelan orang, larvanya akan melubangi dinding usus, bergerak ke hati, jantung dan/atau paru-paru.

Sesaat di dalam paru-paru, larva berganti kulit, setelah sepuluh hari bermigrasi lewat saluran udara ke kerongkongan tempat dimana mereka akan tertelan. Dalam usus kecil cacing dewasa kawin dan betinanya menimbun telur-telur yang akan dilepaskan keluar bersama feses. Telur dalam feses ini harus mencapai mulut orang lagi untuk memulai siklus baru.

2.     Ancylostoma duodenale (cacing tambang)

Cacing ini dinamakan cacing tambang karena ditemukan di pertambangan daerah tropis.Cacing tambang dapat hidup sebagai parasit dengan menyerap darah dan cairan tubuh pada usus halus manusia.Cacing ini memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dari cacing perut.Cacing tambang Ancylostoma memiliki ujung anterior melengkung membentuk kapsul mulut dengan 1 -4 pasang kait kitin atau gigi pada sisi ventralnya.Kait kitin berfungsi untuk menempel pada usus inangnnya.Pada ujung posterior cacing tambang jantan terdapat bursa kopulasi.Alat ini digunakan untuk menangkap dan memegang cacing betina saat kawin.Cacing betina memiliki vulva (organ kelamin luar) yang terdapat didekat bagian tengah tubuhnya.


 

3.     Oxyuris vermicularis (cacing kremi)

Cacing ini disebut cacing kremi karena ukurannya yang sangat kecil. sekitar 10 -15 mm. Cacing kremi hidup di dalam usus besar manusia.Cacing kremi tidak menyebabkan penyakit yang berbahaya namun cukup mengganggu. Infeksi cacing kremi tidak memerlukan perantara. Telur cacing dapat tertelan bila kita memakan makanan yang terkontaminasi telur cacing ini.Pengulangan daur infeksi cacing kremi secara autoinfeksi, yaitu dilakukan ole penderita sendiri.Cacing ini bertelur pada anus penderita dan menyebabkan rasa gatal.Jika penderita sering menggaruk pada bagian anus dan tidak menjaga kebersihan tangan, maka infeksi cacing kremi akan terjadi kembali

 

4.     Wuchereria bancrofti (cacing rambut)

Wuchereria bancrofti atau disebut juga Cacing Filaria adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum Nemathelminthes. Bentuk cacing ini gilig memanjang, seperti benang maka disebut filarial. Cacing filaria penyebab penyakit kaki gajah  berasal dari genus wuchereria dan brugia. Di Indonesia cacing yang dikenal sebagai penyebab penyakit tersebut adalah wuchereria bancrofti,  brugia malayi, dan brugia timori.

Cacing rambut dinamakan pula cacing filaria.Tempat hidupnya di dalam pembuluh limfa.Cacing ini menyebabkan penyakit kaki gajah (elefantiasis), yaitu pembengkakan tubuh.Pembengkakan terjadi karena akumulasi cairan dalam pembuluh limfa yang tersumbat oleh cacing filaria dalam jumlah banyak.Cacing filaria masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Culex yang banyak terdapat di daerah tropis.

Filariasis adalah penyakit menular ( Penyakit Kaki Gajah ) yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. bermula dari inflamasi saluran limfe akibat dilalui cacing filaria dewasa (makrofilaria). Cacing dewasa yang tak tahu diri ini melalui saluran limfe aferen atau sinus-sinus limfe sehingga menyebabkan dilatasi limfe pada tempat-tempat yang dilaluinya. Dilatasi ini mengakibatkan banyaknya cairan plasma yang terisi dari pembuluh darah yang menyebabkan penebalan pembuluh darah di sekitarnya.

Akibat kerusakan pembuluh, akan terjadi infiltrasi sel-sel plasma, esosinofil, serta makrofag di dalam dan sekitar pembuluh darah yang terinfeksi. Nah, infiltrasi inilah yang menyebabkan terjadi proliferasi jaringan ikat dan menyebabkan pembuluh limfe di sekelilingnya menjadi berkelok-kelok serta menyebabkan rusaknya katup-katup di sepanjang pembuluh limfe tersebut. Akibatnya, limfedema dan perubahan statis-kronis dengan edema pada kulit di atas pembuluh tersebut menjadi tak terhindarkan lagi.

     5.     Trichinella spiralis

Cacing ini hidup pada otot manusia dan menyebabkan penyakit trikhinosis atau kerusakan otot. Manusia yang terinfeksi cacing ini karena memakan daging yang tidak dimasak dengan baik.Cacing betina dewasa melubangi dinding usus halus, keturunan yang hidup terbawa oleh aliran darah menuju otot rangka kemudian menjadi kista.